Dari Gazebo Hingga Kantin
Suasana gazebo yang berlokasi di belakang Gedung kantor Fakultas Teknik dulunya digunakan oleh para mahasiswa sebagai lokasi untuk mengakses salah satu media pembelajaran yang akhir-akhir ini marak digunakan dalam proses belajar mengajar yakni internet, selain itu berkumpulnya para mahasiswa disana juga kerap kali dalam rangka mengerjakan tugas kelompok ataupun penyelenggaraan rapat bagi rekan-rekan yang aktif dalam berbagai organisasi kemahasiswaan.
Sekarang hal itu tidak akan dapat dijumpai lagi dengan keadaan yang sama persis seperti beberapa waktu yang lalu. Perubahan ini dikarenakan gazebo yang dulu dikenal dikalangan sebagai tempat berkumpulnya mahasiswa dengan berbagai aktifitas kini telah disulap oleh ibu-ibu Dharma Wanita Universitas Trunojoyo menjadi Kantin Dharma Wanita yang dikelola oleh ibu-ibu tersebut. Memang tidak dapat dibantahkan kalau keberadaan kantin tersebut juga merupakan salah satu kebutuhan yang cukup vital bagi mahasiswa dan para karyawan, bisa dibayangkan saat mahasiswa, dosen ataupun karyawan yang melakuka aktifitasnya digedung belakang misalkan RKB A, B, C, D atau kantor fakultas teknik yang bisa dikatakan jauh dengan kantin/kopma lama yang bertempat di sebelah masjid. Oleh karena itu keberadaan kantin dharma wanita tersebut sangatlah berperan besar bagi mahasiswa, dosen, maupun karyawan.
Kantin ini diresmikan tepatnya pada hari senin tanggal 5 April 2010. Rapat Dharma Wanita pada bulan Oktober 2009 lah yang menjadi titik awal tercetusnya sebuah gagasan yang sekarang ini telah dapat dilihat realisasinya. Satu personel Dharma Wanita Universitas Trunojoyo yang bernama ibu Anugrah menuturkan “sering kali mahasiswa yang kuliah di gedung RKB kesulitan untuk mencari makanan atau minuman jika harus pergi ke kantin lama yang letaknya di samping masjid”. Nampaknya hal inilah yang menjadi alasan pemilihan gazebo sebagai tempat untuk mendirkan sebuah kantin.
Pengelolaan kantin dengan cara bayar dimuka/bayar terlebih dahulu ini dilakukan oleh para pengelola kantin dalam hal ini ibu-ibu Dharma Wanita agar lebih memudahkan dalam proses pengawasan yang dipegang langsung oleh tim Dharma Wanita itu sendiri, sedangkan pegawai yang menjalankan urusan teknis diambil dari warga Universitas Trunojoyo. “Kisaran harga makanan dan minuman di kantin ini relative terjangkau bagi kantong mahasiswa” ujar salah satu ibu-ibu yang sedang melayani pembayaran salah seorang mahasiswa. Itu merupakan program awal, tapi sangat disayangkan sekarang ini sudah tidak lagi seperti itu model penjualannya. Padahal hal itu dapat melatih mahasiswa mempelajari manajemen penjualan.
Kantin ini mulai dibuka pukul 08.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB. Diharapkan dengan jam operasional tersebut kantin ini mampu melayani kebutuhan mahasiswa akan makanan dan minuman dengan baik. Sedangkan system keuangan yang diterapkan di kantin adalah system bagi hasil antara pengelola dan pedagang, jadi setiap pedagang akan dikenakan potongan sebagai retribusi sebesar 15% dari hasil penjualan tiap-tiap harinya. Dengan begitu diharapakan tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Kebersihan kantin ini juga cukup terjaga, dengan Rp.2.500,- per hari yang didapatkan dari tiap pedagang dibuatlah sebuah kerja sama dengan petugas kebersihan yang akan selalu menjaga kebersihan diarea kantin tersebut.
Namun fakta yang sedikit berbeda agaknya akan ditemukan jika dilihat dari sudut pandang yang lain. Terbukti dari salah satu pedagang yang menuturkan bahwa biaya retribusi sebesar 15% dan biaya kebersihan sebesar Rp. 2.500.- per hari dirasa kurang sepadan dengan antusiasme pelanggan dan fasilitas yang disediakan oleh pihak pengelola. Dari narasumber yang lain lagi yang berstatus mahasiswa agaknya merasa kalau keberadaan kantin tersebut sedikit banyak mengganggu aktifitas mahasiswa yang biasanya dilakukan di gazebo seperti rapat ataupun sekedar membuka internet.
Dalam waktu dekat ini semua rencana awal telah berubah. Yang awalnya semua dikoordinir oleh satu kasir, sekarang ini sudah tidak seperti itu lagi. Kopma ini layaknya sebuah komplek makan, yang terdiri dari warung-warung. Tapi tujuan utama pendirian Kopma ini tidak dihilangkan, memfasilitasi sebuah tempat makan agar mahasiswa, dosen dan karyawan tidak kesulitan lagi mencari makan. Seiring berjalannya waktu, menu-menu makanan di Kopma ini semakin menarik dan bermacam-macam. Tidak rugi ibu-ibu dharma wanita mendirikan usaha ini.
2 komentar:
mantab gan....
hehehehe
semangat....!!! :D
Posting Komentar